Untuk menguji pondasi dibutuhkan pengujian pondasi, seperti static axial load test, static lateral loadtest, pile dynamic load test (PDA), CSL Test & PIT Test. Berikut ini adalah Jasa Test Pondasi yang dapat didukung oleh PT Testindo.
1. Static Axial Load Test
Pengujian axial tiang adalah pengujian tiang pondasi tunggal untuk mengukur pergerakan aksial tiang yang diberi pembebanan secara aksial sesuai dengan beban rencana. Pembebanan pada tiang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan metode kentledge dan metode reaction pile. Pengujian aksial ini dilakukan berdasarkan standar ASTM D1143- 07, “Standard Test Methods for Deep Foundations Under Static Axial Compressive Load”.
Pengujian aksial dengan metode kentledge dilakukan dengan memberikan beban diatas kepala tiang berupa beban benda mati seperti balok beton, karung pasir, ataupun benda lainya yang dapat memenuhi kebutuhan beban yang dibutuhkan. Sedangkan pengujian dengan metode reaction pile dilakukan dengan memanfaatkan tahanan friksi tiang tiang ada disekitar untuk menahan beban uji.
2. Static Lateral Load Test
Pengujian lateral tiang adalah pengujian dengan memberikan beban searah tegak lurus tiang (beban horizontal) sesuai dengan beban lateral rencana untuk mengukur defleksi yang terjadi pada tiang akibat beban lateral tersebut. Pengujian lateral ini biasanya dilakukan pada elevasi cut of level atau pada lokasi dimana beban lateral terbesar akan terjadi.
Pengujian lateral pada tiang dilakukan berdasarkan standar ASTM D3966-07, “Standard Test Methods for Deep Foundations Under Lateral Load”. Pengujian lateral pada tiang pondasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua metoda yaitu dengan pile to pile method dan kentledge method. Pile to pile method memanfaatkan tiang sekitar sebagai penahan untuk memberikan beban horizontal kepada tiang uji. Sedangkan metode kentledge, memanfaatkan beban mati sebagai penahan untukmemberikan beban horizontal ke tiang uji. Beban mati ini dapat berupa blok beton, dinding penahan tanah ataupun beban lainnya yang mampu menahan gaya lateral yang di rencanakan.
3. Pile Dynamic Load Test (PDA)
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji. PDA Test pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations) : “Metode uji ini digunakan untuk memberikan data tentang regangan atau gaya dan percepatan, kecepatan atau perpindahan tumpukan di bawah kekuatan benturan”. PT Testindo memiliki Teknisi Bersertifikasi yang telah berpengalaman sejak tahun 1991 dalam hal pengujian Dynamic Pondasi.
4. Crosshole Sonic Logging (CSL)
Dengan mengirimkan pulsa ultrasonik melalui beton dari satu probe ke probe yang lain (probe terletak di tabung/pipa paralel), prosedur pengujian CSL adalah memeriksa keutuhan/integritas struktural, dan lokasi kerusakan fondaasi-tiang-bor, jika ada. Pada probe- penerima (receiver), waktu kedatangan pulsa dan kekuatan sinyal dipengaruhi oleh mutu dan kondisi beton. Pada tabung/pipa yang berjarak sama, beton yang seragam menghasilkan konsisten kedatangan dengan kecepatan gelombang pulsa yang wajar dan sinyal kekuatan yang konstan juga. Beton tidak seragam/cacat seperti kontaminasi, mutu beton rendah, dan sarang lebah, void, atau inklusi akan menampilkan tertunda waktu kedatangan dan dengan kekuatan sinyal yang berkurang. Berdasarkan ASTM D6760.
5. Pile Integrity Test (PIT Test)
Test PIT merupakan pengujian tidak merusak dengan menggunakan uji gema sonic dan uji strain integritas rendah. Dengan menggunakan sensor accelerometer diatasnya dapat mempermudah pembacaan gelombang ketika diberika pukulan dengan hammer.
Sebelum melakukan pengujian, permukaan pondasi bore pile dihaluskan dengan menggunakan gerinda, permukaan yang dihaluskan agar tidak ada sisa-sisa material bekas cor yang menempel pada permukaan dan akan menggangu dari proses pengujian.
Data berupa tanggal pengeboran tanah dan tanggal pengecoran pondasi harus diberikan pada petugas penguji agar dapat memperhitungkan beban yang akan diberikan pada pondasi tersebut. Setelah permukaan pondasi sudah halus dan rata, sensor dapat dipasangkan pada permukaan dan kemudian beban mulai dari 1,5 kg – 12 kg yang paling besar agar mengetahui pantulan gelombang pada ujung tiang bawah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jasa test pondasi dapat Mengunjungi Website www.testindo.co.id kami, dan bisa juga menghubungi kami di 021-2956-3045 atau email: sales@testindo.com
0 Comments